Liputan6.com, Jakarta - Kelompok sopir angkutan umum menggelar aksi demo pada Selasa (22/3/2016). Aksi demo tersebut sebagai penolakan terhadap layanan jasa transportasi online yang dianggap ilegal.
Lalu bagaimana pergerakan saham transportasi di pasar modal Indonesia terutama operator taksi?
Berdasarkan data RTI, saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI)
naik sekitar 3,86 persen ke level Rp 242 per saham pada pukul 09.35.
Saham TAXI terus menguat usai penghentian perdagangan saham (suspensi)
dicabut pada Kamis 17 Maret 2016.
Pada Selasa pagi ini, saham TAXI sempat berada di level tertinggi Rp
248 per saham dan terendah Rp 235 per saham. Total frekuensi perdagangan
saham sekitar 2.342 kali dengan nilai transaksi harian saham sekitar Rp
22,7 miliar.
Sementara itu, saham emiten transportasi lainnya juga menguat. Saham
PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) naik 5,26 persen ke level harga
Rp 120 per saham. Saham PT Eka Sari Lorena Transport Tbk sempat di level
tertinggi Rp 120 per saham dan terendah Rp 110 per saham. Total
frekuensi perdagangan saham sekitar 13 kali dengan nilai transaksi Rp 7
juta.
Hal berbeda dengan pergerakan saham PT Blue Bird Tbk (BIRD). Saham PT
Blue Bird Tbk melemah 0,39 persen ke level Rp 6.375 per saham. Saham PT
Blue Bird Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 6.450 per saham dan
terendah Rp 6.325 per saham.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 60 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 598,3 juta saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan
pergerakan saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) lebih didorong
sentimen pergerakan grup Rajawali.
Saham-saham masuk grup Rajawali seperti saham PT BW Plantation Tbk
(BWPT), saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), dan saham PT Nusantara
Infrastructure Tbk (META), William menilai mencatatkan penguatan seiring
kabar ada pembicaran dengan grup Ferda Malaysia.
"Saya melihat saham PT Express Transindo Utama Tbk ini lebih kepada
pergerakan saham grup Rajawali yang menguat. Kenaikan harga saham-saham
grup Rajawali karena mulai ada pembicaraan dengan Felda Malaysia," kata
William saat dihubungi Liputan6.com.
Seperti diketahui, grup Rajawali akan menjual sekitar 30 persen saham
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) kepada perusahaan asal Malaysia
Felda Global Ventures Holdings. Rencana tersebut dilakukan sejak 2015.
William menuturkan, emiten operator taksi mengalami tantangan berat
dengan kehadiran layanan jasa transportasi berbasis online. Ia
mengatakan, manajemen operator taksi yang ada saat ini juga harus
berinovasi untuk mengikuti perkembangan teknologi.
Karena itu, William menambahkan, bila ada win-win solution antara
manajemen taksi konvensional dengan layanan jasa transportasi berbasis
online maka itu dapat menguntungkan bagi kinerja emiten operator taksi.
Ia pun belum merekomendasikan untuk saham operator taksi. (Ahm/Igw)
0 Response to "Demo Taksi Rusuh: Saham Blue Bird Turun, Express Melejit"
Posting Komentar